Capres-Cawapres 01 dan 02 makin ketat dalam persaingan jelang pemilu 17 April 2019. Dari survei Litbang Kompas terbaru, selisih dukungan kepada dua pasangan tinggal 8,1%. Pasangan 01 memang tetap unggul 49,2%, dibanding 02 yang mencapai 37,4%. Tapi ada kecenderungan pemilih Jokowi-Ma'ruf menurun. Elektabilitas mereka, dibanding survei yang sama periode Oktober 2018, turun 3,4% sedangan Prabowo-Sandi naik 4,7%. Kita masih menunggu strategi apa yang disiapkan mereka jelang debat empat dan lima.
[bacajuga][item]https://opini.id/politik/read-11735/golput-jadi-kunci-menang-kalah-jokowi-dan-prabowo|||Golput Jadi Kunci Menang Kalah Jokowi dan Prabowo[/item][item]https://opini.id/politik/read-11141/prabowo-melesat-di-survei-litbang-kompas-kok-bisa|||Prabowo Melesat di Survei Litbang Kompas, Kok Bisa?[/item][item]https://opini.id/politik/read-11129/bpn-anggap-jokowi-kalah-di-pilpres-2019|||BPN Anggap Jokowi Kalah di Pilpres 2019?[/item][/bacajuga]
Litbang Kompas menyatakan, dengan jarak ketertinggalan yang terpangkas, pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berpeluang memperluas celah ruang penguasaan politik pemilu. Hasil survei ini juga mereka jamin independen, bebas kepentingan apappun. Ditegaskan kembali oleh Pemimpin Redaksi Kompas, Ninuk Pambudy.
"Survei, survei yang dilakukan Kompas ini untuk mendukung jurnalismenya Kompas sehingga menjadi lebih akurat dan presisi," ucap Ninuk.
Dalam pengumpulan data, Kompas memakai metodologi sampling sebanyak 2.000 responden. Ini tersebar di 500 kelurahan dan desa. "Di tiap kelurahan dan desa itu kita ambil 4 responden dengan sebaran itu. Sebarannya berdasarkan proporsi penduduk dan ditambah juga ada data-data dari BPS. Jadi potensi-potensi desa dan kelurahan itu kita ambil dari data resminya BPS," tambahnya.